وَعَنْ أَنَسٍ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- عَنِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم-
أَنَّهُ قَالَ: "وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ! لاَ يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى
يُحِبَّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ" مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas bin Malik Radiyallahu
‘Anu dari Nabi Shallallahu ‘Alahi wa Sallam , beliau bersabda: “Tidaklah
sempurna iman seseorang diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”
Takrij Hadits
1.
Bukhori dalam kitab Shahih
Bukhori bab Kaifa kanat Yu’min an-Nabiya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hadits
nomor 6632.
2.
Mulism dalam kitab Shahih
Muslim bab ad-Dalili ‘Ala anna min Khisholil
Imaan in Yuhibbu li Akhihi Muslim Ma Yuhibbu linafsihi minal Khoir hadits
nomor 72.
3.
Tirmidzi
dalam kitab Sunan Tirmidzi bab Jaa fil Amri bil Ma’ruf wa Nahaa ‘Anil
Munkar hadits nomot 2169.
4.
Nasa’I dalam
kitab Sunan Nasa’I bab Alamatul Imaan hadits nomor 5016.
5.
Ibnu Majah
dalam kitab Sunan Ibnu Majah bab Fiil Imaan hadits nomor 66.
Derajat
Hadits
Hadits ini
Shahih Bukhori dan Musli. Juga menurut Imam Albani Hadits ini Shahih.
Fiqih
Hadits
Berlomba-lomba
dalam ketaatan dan kebaikan bukan termasuk melampaui batas dan hal itu bahkan
dianjurkan.
Fawaidh
Hadits
Hendaknya
seorang mukmin mncintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri,
begitupula dia tidak suka bila saudaranya mendapatkan sesuatu yang tidak baik sebagaimana
dia tidak suka hal itu terjadi padanya.
Komentar
Posting Komentar