Hadits ke-2 : Menahan Amarah



A. Teks dan Terjemah Hadits
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ 
يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ
Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa dapat menahan amarah sementara ia mampu meluapkannya, maka pada hari Kiamat kelak Allah akan memanggilnya di antara para makhluk hingga ia dipersilakan untuk memilih bidadari sesuka hatinya".

-Hadits ini Hasan menurut Ibnu Majah-

B. Takhrij Hadits
1. Bukhori dalm Kitabnya Shahih Bukhori dalam bab Al-Hadzr minal Ghadab, Hadits no. 6114.
2. Muslim dalam Kitabnya Shahih Muslim dalam bab Fadhl man Yamliku Nafsihi 'indal Ghadab, Hadits no. 107.
3. Abu Dawud dalam Kitabnya Sunan Abu Dawud dalam bab Man Kadzama Ghaidzan, Hadits no. 4777.
4. Ibnu Majah dalam kitabnya Sunan Ibnu Majah bab Al-Halim, Hadits no. 4186.
5. Ahmad dalam Kitabnya Musnad Ahmad bab Hadits Mu'adz bin Anas al-Jahni no. 15637.
6. Tirmidzi dalam Kitabnya Jami' at-Tirmidzi bab Fii Kadzama Ghaidzo, Hadits no. 2021 & 2494

C. Fiqih Hadits
1. Ketika kemarahan datang, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah swt dari godaan syetan.
2. Hendaklah sabar dan memaafkan seseorang yang telah mengundang kemarahan dalam diri kita. sebagaimana yang telah tercantum dalam Quran surat Ali-Imran ayat 134.

D. Fawaid Hadits
1. Orang kuat adalahorang yang mampu menahan emosinya ketika kemarahan sedang bergejolak.
2. menahan amarah berarti menundukkan nafsu yang selalu menyuruh kepada keburukan.
3. Menahan amarah adalah kunci segala kebaikan.


Komentar