عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ
الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى
الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ
فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى
الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ
عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
Dari Abdullah,
Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah kebohongan karena kebohongan menuntun
kepada keburukan dan keburukan menuntun kepada neraka. Sesungguhnya seseorang
itu berbohong dan terbiasa dalam kebohongan sehingga ia dicatat di sisi Allah
sebagai seorang pembohong. Bertutur katalah yang benar karena kebenaran
menuntun kepada kebaikan dan kebaikan menuntun kepada surga. Sesungguhnya
seseorang itu berkata benar dan senantiasa dalam kebenaran sehingga dicatat
sebagai orang yang benar'." Shahih: Muttafaq 'Alaih.
Takhrij Hadits
1. Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya bab maa Jaa fii
al-Kadzib hadits nomor 25599.
2. Abu Dawud dalam kitab Sunannya bab Fii al-Kadzib hadits
nomor 4989. Bab Fii at-Tasydid fii al-Kadzib hadits nomor 4989.
Derajat Hadits
Hadits ini Shahih menurut imam Albani.
Fiqih Hadits
Islam sangat melarang berbuat kebohongan
dan menekankan kejujuran, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S at-Taubah ayat 119 “Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama
orang yang benar (jujur)”
Fawaidh Hadits
Komentar
Posting Komentar