حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ،
عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَلِيٍّ، عَنْ أَبِي سَلَامَةَ
السَّلَامِيِّ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أُوصِي امْرَأً
بِأُمِّهِ، أُوصِي امْرَأً بِأُمِّهِ، أُوصِي امْرَأً بِأُمِّهِ - ثَلَاثًا -
أُوصِي امْرَأً بِأَبِيهِ، أُوصِي امْرَأً بِمَوْلَاهُ الَّذِي يَلِيهِ، وَإِنْ
كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ أَذًى يُؤْذِيهِ»
Dari
Ibnu Salamah, Nabi SAW bersabda: “Suruhlah seseorang berbuat baik kepada
ibunya, suruhlah seseorang berbuat baik terhadap ibunya, suruhlah seseorang
berbuat baik terhadap ibunya. Beliau mengucapkannya hingga tiga kali. Suruhlah seseorang
berbuat baik terhadapayahnya dan suruhlah seseorang berbuat baik terhadap
kerabatnya, walaupun kerabatnya itu menyakiti dia.
Takhrij Hadits
1. Ibnu Majah dalam kitab Sunannya bab Birul Walidain Hadits
nomor 3657.
2. Thabrani dalam kitab Mu’jam Kabir ath-Tahbrani bab Khidasyu
Abu Salamah as-Sulami hadits nomor 4185.
3. Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonaf Ibnu Abi Syaibah bab Maa
Dzukiro fii Birrulwalidain hadits nomor 25402.
Derajat Hadits
Dalam kitab Maudhu’I al-Jam’ul Kitab dijelaskan
bahwa Imam Al-Bani berkata hadits ini Dha’if.
Fiqih Hadits
Birul Walidain bukan hanya sekedar anjuran,
melainkan perintah dari Allah swt dan Rasul-Nya, sehingga hukumnya adalah
Wajib.
Fawaidah Hadits
Hadits ini menjelaskan tentang wajibnya
birul walidain dan taat kepada orang tua, terutama ibu. Namun taat disini
hanyalah pada perkara ma’ruf saja, tidak ada ketaatan dalam bentuk maksiat.
Komentar
Posting Komentar