Berbaik Sangka

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، ح وحَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مُهَنَّا أَبِي شِبْلٍ، قَالَ أَبُو دَاوُدَ: «وَلَمْ أَفْهَمْهُ مِنْهُ جَيِّدًا» عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ وَاسِعٍ، عَنْ شُتَيْرٍ، قَالَ: نَصْرٌ ابْنُ نَهَّارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، - قَالَ نَصْرٌ - عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «حُسْنُ الظَّنِّ مِنْ حُسْنِ الْعِبَادَةِ» قَالَ أَبُو دَاوُدَ: مُهَنَّا ثِقَةٌ بَصْرِيٌّ

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW beliau bersabda: “Berbaik sangka merupakan pertanda baiknya ibadah.” Abu dawud berkata: “Muhanna adalah seorang tsiqqah yang berasal dari Bashrah.


Takhrij Hadits

1.      Abu Dawud dalam kitab Sunannya bab Fii Husnudzan hadits nomor 4993.

2.      Ahmad dalam kitab Musnadnya bab Sanad abi Hurairah radiyallahu ‘anhu hadits nomor 7956, 8036, 9280 dan 10364

Derajat Hadits

Hadits ini Dhaif menurut imam Albani.

 

Fiqih Hadits

 

Fawaidh Hadits

Seorang muslim hendaknya senantiasa berprasangka baik kepada Allah swt. salah satu diantaranya ialah dalam menunaikan ketaatan dan ketika mengalami musibah.


Komentar